Selasa, 04 November 2008

Baby Brain Gym

Baby Brain Gym, Senam yang Tak Sekadar Gerak

Banyak metode untuk menstimulasi otak bayi, mulai dari buku-buku bacaan, musik klasik sampai makanan. Tapi 'nutrisi' otak ternyata juga bisa didapat dari gerak.

Gerak ini bukan sekadar gerak badan. Nama kerennya baby brain gym. Tentu juga bukan otak si bayi yang digerak-gerakkan. Yang ini sudah pasti mustahil dilakukan.

Metode ini tetap berbasis gerak, hanya saja dipicu gerak tangan dan kakinya, sehingga merangsang perkembangan otak si bayi, terutama memorinya.

Sebab tanpa stimulasi, otak bayi menjadi tidak terolah. Buntutnya, jaringan syaraf (sinaps) yang jarang atau tidak terpakai sama sekali akan musnah.

Karena itu, stimulasi harus dilakukan secara rutin, sehingga setiap anak berpikir atau memfungsikan otaknya. Dengan stimulasi yang rutin ini, sinaps baru akan terbentuk.

Apa sih baby brain gym itu? Pakar Brain Gym Leli Tobing membeberkan metode itu dalam roadshow Huggies Fun House yang bertema "Menstimulasi Memori Bayi Melalui Baby Brain Gym" di Gedung Prefere, Jalan Kemang Timur, Jakarta, Sabtu 18 Agustus 2007.

Menurut Leli, pada dasarnya baby brain gym merupakan metode pelatihan gerak tubuh secara teratur. Salah satunya adalah gerakan silang yang bisa diaplikasikan kepada anak usia dini (0-3). Sebab usia 0-3 tahun merupakan masa keemasan seorang anak.

"Gerak silang ini untuk lebih mengintegrasikan otak kiri dan kanan. Sebab otak kiri kan penggerak tubuh bagian kanan dan otak kanan penggerak tubuh bagian kiri," bebernya.

Gerak-gerak dalam metode baby brain gym, kata Leli, merupakan gerakan yang simpel dan mudah ditiru, namun sangat bermanfaat karena dapat membantu perkembangan otak, koordinasi mata, telinga, tangan dan seluruh anggota tubuh.

Orangtua yang sibuk pun tidak perlu meluangkan waktu khusus untuk mempererat hubungannya dengan si anak ketika ingin mempraktikkan metode ini.

"Cukup luangkan waktu 10-15 menit setiap hari. Paling bagus sebelum mandi, tapi saat bermain pun gerakan ini bisa dilakukan," kata Leli.

Untuk bayi usia awal, imbuh Leli, stimulasi gerak silang diberikan kepada bayi dalam posisi ditelentangkan. Kemudian kaki dan tangan digerakkan secara menyilang.

"Tangan kiri digerakkan bersamaan dengan kaki kanan, tangan kanan digerakkan berbarengan dengan kaki kiri. Inilah gerakan menyilang," kata Leli.

Dengan gerak-gerak sederhana ini, menurut kepala sekolah Twinkle Stars, Early Childhood Education Centre ini, bayi akan mampu mengingat saat-saat berinteraksi dengan orang lain.

Namun ada hal penting yang harus diingat dalam metode ini, orangtua tidak boleh memaksakan anak harus melakukan gerakan tertentu jika si anak tidak ingin melakukannya.

Sebab metode baby brain gym akan lebih efektif jika tiga syarat utamanya dilakukan, yakni interaktif, repetisi dan menyenangkan.

Karenanya setiap gerakan pun disesuaikan dengan perkembangan motorik si anak. Gerakan untuk bayi usia 3-6 bulan akan berbeda dengan gerakan pada bayi usia 6-15 bulan, begitu seterusnya.

"Bayi usia 6 bulan, misalnya. Bisa dibilang rata-rata fungsi refleksnya sudah berfungsi. Dengan gerakan-gerakan tertentu perkembangan fungsi otaknya bisa dioptimalkan, " ujar dia.

Diakui Leli, meski sudah diperkenalkan di Indonesia sejak 5 tahun silam, namun metode baby brain gym lebih populer untuk terapi anak-anak hiperaktif, autis, cerebral palsy, dan down syndrome.

Tidak ada komentar: